Keluarga mana pun akan merasa terpukul, jika anak muda yang dikenal pendiam dan menjadi tumpuan keluarga itu harus meningalkan dunia untuk selama-lamanya... Rasa ikhlas deras mengalir, mengingat anak muda tersebut harus mereggang nyawa pada saat melaksanakan tugas Negara di Kepolisian Republik Indonesia. Doa-doa terpanjatkan, sampai suatu masa satu demi satu kejanggalan mulai tercium secara nyata. Ada apa di balik kematian seorang Bripda Wahab?
Kronologis Kejadian :
Hanya melalui sambungan telepon, kabar pertama kami terima pada tanggal 7 April Wahab Madeali, dinyatakan hilang di Kali Bouvendigul Papua pada saat perahu yang dia tumpangi tersebut bertabrakan dengan perahu lainnya. Upaya pencarian dilakukan, sampai pada akhirnya diputuskan dihentikan dan jasad dinyatakan hilang...
Dunia terasa runtuh! Terlebih bayi yang baru 2 bulan dari buah cintanya masih merengek merindukan ayah tercintanya. Jatuh bangun kami mencoba menerima, bahwa Allah SWT sudah menentukan jalan yang terbaik dan terindah untuk anak kebanggaan kami semua...
Belum habis airmata yang sebelumnya, tiba-tiba pemberitahuaan ke dua kami terima Tanggal 3 Juni 2011. Wahab Madeali sudah ditemukan dan jasadnya mengambang di tepian kali dengan kondisi mengenaskan! Kulit kepala sepenuhnya seperti dikuliti, sebagian matanya hilang dan menghitam tetapi tubuhnya utuh tidak terlihat tanda tanda korban tenggelam.
Kami mencoba mencari setitik informasi mengenai penyebab pasti kematian Wahab. Semua seperti diam... terkunci pada satu titik, hening!
Rasa penasaran makin memuncak, manakala tidak ada selembar keterangan apapun dari Kesatuan di mana Wahab bertugas! Apalagi hasil visum yang menyebutkan secara pasti kematian anak kami. Ya Allah... sebenarnya ada apa di balik semua ini?
Sepenuhnya kami mengikhlaskan kepergiaan anak kami. Namun sebagai masyarakat awam yang memiliki kedudukan sama di mata hukum, sepenuhnya kami menuntut kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Kepolisian RI beserta jajarannya) untuk menjelaskan secara pasti kematian anak kami. Mengapa harus dikebumikan secara cepat, seperti mengabaikan posisi kami? Ada skenario apa dibalik kematian anak kami?
Pahlawan kah dia atau hanya sebatas korban, atau tumbal di atas sebuah kepentingan???
Kami (Keluarga Besar Bripda. Wahab Madeali) dan rakyat Indonesia bertanya!
Keluarga mana pun akan merasa terpukul, jika anak muda yang dikenal pendiam dan menjadi tumpuan keluarga itu harus meningalkan dunia untuk selama-lamanya... Rasa ikhlas deras mengalir, mengingat anak muda tersebut harus mereggang nyawa pada saat melaksanakan tugas Negara di Kepolisian Republik Indonesia. Doa-doa terpanjatkan, sampai suatu masa satu demi satu kejanggalan mulai tercium secara nyata. Ada apa di balik kematian seorang Bripda Wahab?
Kronologis Kejadian :
Hanya melalui sambungan telepon, kabar pertama kami terima pada tanggal 7 april Wahab Madeali, dinyatakan hilang di Kali Bouvendigul Papua pada saat perahu yang dia tumpangi tersebut bertabrakan dengan perahu lainnya. Upaya pencarian dilakukan, sampai pada akhirnya diputuskan dihentikan dan jasad dinyatakan hilang...
Dunia terasa runtuh! Terlebih bayi yang baru 2 bulan dari buah cintanya masih merengek merindukan ayah tercintanya. Jatuh bangun kami mencoba menerima, bahwa Allah SWT sudah menentukan jalan yang terbaik dan terindah untuk anak kebanggaan kami semua...
Belum habis airmata yang sebelumnya, tiba-tiba pemberitahuaan ke dua kami terima Tanggal 3 Juni 2011. Wahab Madeali sudah ditemukan dan jasadnya mengambang di tepian kali dengan kondisi mengenaskan! Kulit kepala sepenuhnya seperti dikuliti, sebagian matanya hilang dan menghitam tetapi tubuhnya utuh tidak terlihat tanda tanda korban tenggelam.
Kami mencoba mencari setitik informasi mengenai penyebab pasti kematian Wahab. Semua seperti diam... terkunci pada satu titik, hening!
Rasa penasaran makin memuncak, manakala tidak ada selembar keterangan apapun dari Kesatuan di mana Wahab bertugas! Apalagi hasil visum yang menyebutkan secara pasti kematian anak kami. Ya Allah... sebenarnya ada apa di balik semua ini?
Sepenuhnya kami mengikhlaskan kepergiaan anak kami. Namun sebagai masyarakat awam yang memiliki kedudukan sama di mata hukum, sepenuhnya kami menuntut kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Kepolisian RI beserta jajarannya) untuk menjelaskan secara pasti kematian anak kami. Mengapa harus dikebumikan secara cepat, seperti mengabaikan posisi kami? Ada skenario apa dibalik kematian anak kami?
Pahlawan kah dia atau hanya sebatas korban, atau tumbal di atas sebuah kepentingan???
Kami (Keluarga Besar Bripda. Wahab Madeali) dan rakyat Indonesia bertanya!